Loading...
Breaking News
Loading...
Sabtu, 06 April 2013

Ini Aksiku! mana Aksimu?

Anak-anak Papua
Pada April 1998, WWF Internasional kantor Program Indonesia berubah menjadi WWF-Indonesia, yang secara hukum diakui sebagai organisasi Indonesia dengan status yayasan. Sejalan dengan perubahan ini, WWF-Indonesia, sebagai Organisasi Nasional menjadi bagian dari WWF Global Network. Diseluruh dunia terdiri dari 27 Organisasi Nasional, 6 Organisasi Asosiasi, dan 22 kantor program.
Sebagai Organisasi Nasional, WWF-Indonesia kemudian melakukan desentralisasi menjadi 3 kantor bioregion, yakni kantor Sundaland, Walacea dan Sahul untuk melaksanakan proyek pelestarian di wilayah Global 200 Ecoregions.
Sejak 2001, WWF-Indonesia mengubah pendekatan proyek menjadi pendekatan programatik untuk memperluas dampak kerja WWF secara global di pusat keanekaragaman hayati utama. Program-program dikembangkan sesuai dengan tema strategis yaitu hutan dan species, laut, iklim dan enegi.
Kini, WWF-Indonesia bekerja di 25 situs, yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia. Untuk rincian kontak dari berbagai kantor kami, silakan klik di sini.
Mengenal WWF-Indonesia dan karyanya di sepanjang kepulauan Indonesia, merupakan salah satu negara dengan wilayah pesisir dan keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Ironisnya mayoritas penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan, kota-kotanya merupakan tempat paling tercemar di dunia. Setiap tahun, hijaunya hutan berubah menjadi merah menyala karena terbakar, dan ketika musim penghujan tiba, bencana banjir serta longsor membawa petaka bagi banyak orang.

WWF-Indonesia’s vision

    “Conservation of Indonesia biodiversity for the well-being of present and future generations”.


WWF staff with insect trap in the forest Kayan Mentarang Eastern Kalimantan (Borneo), Indonesia © WWF-Canon / Alain COMPOST
Mengenal WWF-Indonesia dan karyanya di sepanjang kepulauan Indonesia, merupakan salah satu negara dengan wilayah pesisir dan keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Ironisnya mayoritas penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan, kota-kotanya merupakan tempat paling tercemar di dunia. Setiap tahun, hijaunya hutan berubah menjadi merah menyala karena terbakar, dan ketika musim penghujan tiba, bencana banjir serta longsor membawa petaka bagi banyak orang.

Tujuan utama WWF-Indonesia adalah untuk menghentikan dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi serta membangun masa depan, dimana manusia hidup selaras dengan alam.

Visi WWF-Indonesia adalah "Pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan generasi sekarang dan di masa mendatang". Misi kami adalah melestarikan keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak yang disebabkan manusia melalui upaya:

    Mempromosikan etika pelestarian yang kuat, kesadaran serta aksi di kalangan masyarakat Indonesia
    Memfasilitasi upaya multi pihak untuk melindungi keanekaragaman hayati dan proses ekologis dalam skala ekoregional
    Melakukan advokasi kebijakan, hukum dan penegakan hukum yang mendukung upaya pelestarian
    Mempromosikan pelestarian bagi kesejahteraan masyarakat, melalui pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Kami menyadari, masalah lingkungan tidak dapat diselesaikan hanya oleh WWF-Indonesia saja. Saat ini, kami memprioritaskan kerja kami di pusat keanekaragaman hayati penting yang dikenal sebagai Global 200 Ecoregions. Global 200 Ecoregions merupakan peringkat yang diberikan WWF bagi habitat di wilayah darat, perairan tawar serta laut yang memiliki keanekaragaman hayati yang penting, 19 diantaranya terdapat dalam wilayah politik Indonesia. Program pelestarian di Indonesia terdapat pada 25 situs yang tersebar di 17 provinsi, di bidang kelautan, ekosistem air tawar dan hutan. Upaya yang kami lakukan adalah menyelamatkan keanekaragaman spesies dengan mempromosikan pelestarian yang memberikan keuntungan sosial dan ekonomi secara berkelanjutan bagi komunitas lokal. Untuk memulihkan kerusakan ekosistem dan mengurangi beragam ancaman seperti yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan bahan kimia beracun. Pendekatan kami melakukan adalah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

Sejumlah prakondisi perlu dilakukan agar upaya pelestarian berjalan secara efektif. Termasuk didalamnya memperkuat masyarakat, mendorong pemerintah dan perusahaan bertanggung jawab, serta mewujudkan kebijakan dan praktek yang mendukung pelestarian. Sayangnya, hingga saat ini ketiga hal tersebut belum terwujud di Indonesia. Untuk itu kami mempromosikan:

    Kebijakan pelestarian yang kuat pada setiap tingkatan pemerintah, dari lokal, regional, nasional dan internasional yang dilakukan melalui kegiatan advokasi ( 10 langkah memerangi penebangan liar, perdagangan satwa ilegal, dll). Kami juga bekerja pada tingkat perusahaan multi nasional, mengingat tanpa panduan kebijakan lingkungan dan sosial yang baik, kegiatan yang dilakukan perusahaan dapat memberikan dampak negatif pada upaya pelestarian. Melalui keterlibatan perusahaan secara langsung, kami mendorong mereka untuk memperkuat kebijakan dan menerapkan praktek pelestarian dengan baik.
Logo WWF Indonesia
    Memperkuat komunitas, mendorong agar komunitas lokal dapat melindungi sendiri sumber daya alamnya, serta berperan aktif dalam menentukan pengelolaan sumber daya. Kami mendukung hak mereka, untuk mendapatkan keuntungan dari pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, dilindungi dan diakui. Hal tersebut merupakan kunci agar upaya pelestarian di Indonesia berjalan dengan baik. Menghadapi situasi ini, kelompok pengorganisasian masyarakat WWF-Indonesia bekerja secara kreatif untuk memerangi masalah kemiskinan. Pada tingkat nasional, kami melakukan kampanye publik, agar masyarakat dapat memahami isu-isu pelestarian dan pengelolaanya. Kami membuka pintu lebar-lebar bagi partisipasi aktif masyarakat untuk mewujudkan dunia yang lebih baik.

Kami yakin bahwa pelestarian adalah urusan setiap orang - Bergabunglah bersama kami!

Kami sangat percaya pada kerjasama dan dialog, karena setiap pihak punya hal positif untuk menjamin agar pelestarian berjalan dengan baik. Untuk mengajak lebih banyak orang yang mendukung upaya pelestarian, kami tak lelah melakukan program pendidikan pelestarian secara berkesinambungan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Toggle Footer